Minggu, 05 Mei 2013

Teknologi Hijau Bukti Kecintaan Daihatsu Pada Kelestarian Alam


Seiring dengan perkembangan zaman, dunia teknologi pun ikut berkembang. Begitu pula dengan kebutuhan manusia yang tiada henti, tanpa ujung dan tidak terbendung. Apalagi yang berkaitan dengan teknologi, khususnya kendaraan bermotor. Tanpa di sadari polusi yang dihasilkan dari kendaraan bermotor menyebabkan menipisnya lapisan udara dan terjadinya pemanasan global.

Semakin hari keadaan bumi semakin memprihatinkan. Hal ini memicu terjadinya pemanasan global yang tak terbendung. Berkurangnya lahan hijau, hutan semakin gundul akibat penebangan liar, efek rumah kaca, polusi dari industri pabrik, dan polusi akibat gas buangan kendaraan bermotor. Dari ke semua penyebab pemanasan global di atas yang menjadi penyumbang terbesar adalah polusi udara, yaitu gas buangan dari indistri pabrik dan kendaraan bermotor.

Setiap tahun produksi dan penjualan kendaraan bermotor semakin meningkat. Hal ini membuat para produsen kendaraan bermotor berlomba-lomba untuk mendesain kendaraan yang ramah lingkungan demi mengurangi efek pemanasan global. Salah satunya dan yang pertama di Indonesia adalah yang diluncurkan oleh PT. Astra Daihatsu Motor (ADM).

Sebagai perusahaan terbesar dan penyumbang kendaraan terbanyak di Indonesia, PT. Astra Daihatsu Motor (ADM) telah memiliki “blue print” untuk pengembangan teknologi hijau masa depan dan ramah lingkungan demi mengurangi pemanasan global dan efek polusi yang dihasilkan kendaraan bermotor. Hal ini dilakukan tidak lain karena kecintaan Daihatsu terhadap kelestarian alam. 

Apa Itu Teknologi Hijau? 

Pasti masih ada sobat blogger yang masih bertanya-tanya tentang apa itu teknologi hijau. Menurut pemahaman saya dari hasil membaca di berbagai literaur. 
  1. Teknologi hijau adalah penggunaan sains alam sekitar untuk memelihara sumber dan alam sekitar semula jadi dan meminimumkan, mengurangi atau mengawal kesan negatif aktivitas manusia 
  2. Teknologi hijau adalah hasil pengembangan dari suatu metode dan material yang dilakukan secara terus-menerus sehingga dapat menghasilkan suatu teknologi yang ramah terhadap lingkungan.
Tujuan Teknologi Hijau
       
Di masa depan teknologi hijau akan dianggap sebagai tujuan dari kehidupan manusia karena manusia tidak bisa terus menerus menggunakan teknologi yang menyebabkan dampak negatif  terhadap lingkungan dan setiap bentuk kehidupan yang bergantung kepada lingkungan. 

Teknologi hijau bertujuan untuk menemukan dan mengembangkan cara-cara untuk menyediakan kebutuhan bagi manusia tanpa menyebabkan kerusakan lingkungan atau pengurangan sumber daya alam yang cepat di planet bumi. 

Konsep penerapan teknologi hijau secara umum memiliki beberapa tujuan utama  yang memilki prioritas untuk dapat diterapkan dalam kehidupan manusia, yaitu :
  1. Keberlangsungan : Upaya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat secara terus menerus di masa depan tanpa merusak atau menghabiskan sumber daya alam.
  2. Pendaur-ulangan : dimana dengan menciptakan produk yang sepenuhnya dapat diperoleh kembali atau digunakan kembali,
  3. Inovasi : Upaya untuk mengembangkan alternative teknologi yang ramah lingkungan guna memenuhi kebutuhan manusia tanpa merusak lingkungan,
  4. Viabilitas : Upaya untuk menciptakan suatu pusat kegiatan ekonomi di seluruh bidang teknologi dan produk yang memberikan keuntungan bagi lingkungan dan menciptakan peluang usaha baru yang benar-benar melindungi planet bumi dari kerusakan,
  5. Edukasi : Upaya untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya penerapan teknologi hijau guna mendukung terciptanya daya dukung lingkungan yang berkelanjutan.
Tahapan-Tahapan Teknologi Hijau Daihatsu

Kiprah Daihatsu di belantika otomotif yang sudah ditempuh 105 tahun, telah mengembangkan berbagai teknologi berkualitas, termasuk ramah lingkungan. Kini, produsen mobil Jepang itu memiliki tiga tahapan dalam membangun  teknologi hijaunya.

Tahapan pertama dalam teknologi Daihatsu adalah teknologi “Eco-Idle”. Sistem teknologi eco-idle ini mampu mengatur hidup dan mati mesin secara otomatis dalam keadaan macet untuk mencapai efisiensi konsumsi bahan bakar. Pada tahap ini dengan sistem i-EGR mampu menghasilkan pembakaran sempurna dan meminimumkan keluaran gas CO2.



Setelah tahap pertama Daihatsu melanjutkan pengembangan teknologi pada tahap kedua dengan menggunakan mesin 2 silinder turbocharged. Pada tahap kedua ini mesin memiliki komponen yang lebih sedikit, sehingga lebih ringan, dan menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit.

Dengan “active ignition system” dan berbagai improvement lainnya, efisiensi penggunaan bahan bakar bisa mencapai 30%. Daihatsu ingin menghadirkan kenyamanan dalam berkendara dan efisiensi bahan bakar, meskipun dengan mesin cc rendah melalui sistem turbo yang ada pada tahap ini.


Tahap terakhir adalah Precious Metal Free Liquid Feed Fuel Cell (PMfLFC). Pada tahap ini emisi gas buang CO2 nol, ini merupakan wujud kendaraan yang ramah lingkungan. Bahan pembuatan kendaraan ini menggunakan sumber daya alam yang lebih sedikit, tidak mengandung logam mulia, sehingga biaya yang dikeluarkan lebih rendah. 

Proses ini berfokus pada penggunaan bahan bakar cair baru yaitu Hidrazin Hidrat. Zat ini memiliki kepadatan yang energi yang tinggi dan tidak menghasilkan CO2. Zat ini adalah bahan bakar cair yang tepat untuk mobil ramah lingkungan generasi baru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar